Hati-Hati Kamu Sedang Melakukan "Uninvolved Parenting"
Apa Itu Uninvolved Parenting?
Uninvolved parenting dikenal juga sebagai “neglectful parenting” atau “disengaged parenting" merupakan salah satu gaya pengasuhan dalam model pengasuhan orang tua yang dikembangkan oleh psikolog Diana Baumrind. Pola asuh gaya ini ditandai oleh ketidakperdulian dan kurangnya keterlibatan orang tua terhadap anak-anak mereka. Orang tua yang mengadopsi pola asuh gaya ini cenderung tidak memenuhi kebutuhan fisik, emosional, atau psikologis anak-anak mereka dengan baik.
Adapun ciri utama dari uninvolved parenting adalah :
1. Kurangnya perhatian.
Orang tua yang menerapkan pola asuh uninvolved tidak aktif dalam mengetahui kehidupan atau perkembangan anak-anak mereka. Mereka terkadang tidak memberikan perhatian yang cukup terhadap aktivitas, kebutuhan, atau perasaan anak-anak mereka.
2. Ketidakperdulian terhadap aturan.
Orang tua dengan pola asuh seperti ini cenderung tidak menerapkan aturan atau batasan yang jelas untuk anak-anak mereka.
3. Kurangnya dukungan emosional.
Anak-anak yang besar dengan pola asuh uninvolved terkadang merasa tidak didukung dalam segi emosional. Karena mereka tidak memiliki orang dewasa yang dapat mereka andalkan untuk berbicara tentang masalah atau perasaan yang mereka alami.
4. Keterbatasan dalam pemenuhan kebutuhan dasar.
Orang tua yang menerapkan pola asuh ini cenderung gagal dalam memenuhi kebutuhan dasar anak mereka, seperti nutrisi, pakaian, atau bahkan perawatan medis.
5. Kurangnya komunikasi.
Komunikasi orang tua dengan anak dalam pola asuh ini terbilang cukup terbatas. Hal ini disebabkan anak-anak menjadi merasa kesepian atau terisolasi.
Anak-anak yang besar dengan pola asuh uninvolved terkadang merasa tidak didukung dalam segi emosional. Karena mereka tidak memiliki orang dewasa yang dapat mereka andalkan untuk berbicara tentang masalah atau perasaan yang mereka alami.
4. Keterbatasan dalam pemenuhan kebutuhan dasar.
Orang tua yang menerapkan pola asuh ini cenderung gagal dalam memenuhi kebutuhan dasar anak mereka, seperti nutrisi, pakaian, atau bahkan perawatan medis.
5. Kurangnya komunikasi.
Komunikasi orang tua dengan anak dalam pola asuh ini terbilang cukup terbatas. Hal ini disebabkan anak-anak menjadi merasa kesepian atau terisolasi.
Penyebab Terjadinya Uninvolved Parenting
Uninvolved parenting atau gaya pola pengasuhan yang tidak terlibat dan kurang perhatian terhadap anak-anak, dapat disebabkan oleh sejumlah faktor yang kompleks. Beberapa penyebab umum yang dapat dijadikan sebagai alasan pada gaya pola pengasuhan ini, meliputi :
1. Stres dan tekanan.
Orang tua yang mengalami tingkat stress atau tekanan yang tinggi dalam hidup mereka mungkin memiliki keterbatasan waktu dan energi untuk memperhatikan anak-anak mereka dengan baik. Masalah seperti tekanan finansial, pekerjaan yang memakan waktu, atau konflik dalam hubungan dapat membuat perhatian orang tua jauh dari anak-anak mereka.
2. Ketidakstabilan keluarga.
Perubahan di dalam dinamika keluarga seperti, perceraian atau kehilangan salah satu anggota keluarga juga dapat menggangu peran orang tua dan mempengaruhi keterlibatan mereka dalam kehidupan anak-anak.
3. Gangguan mental.
Orang tua yang memiliki gangguan mental seperti depresi atau kecemasan, memiliki rasa yang sulit untuk mengurus dirinya sendiri sehingga mereka kurang perduli terhadap kebutuhan anak-anak mereka.
4. Kurangnya keterampilan orang tua.
Beberapa orang tua mungkin masih ada yang kurang memiliki keterampilan atau pengetahuan yang cukup tentang bagaimana cara mendidik anak dengan baik. Pada akhirnya mereka merasa kewalahan atau merasa tidak yakin dengan apa yang mereka lakukan.
5. Gaya pengasuhan generasi sebelumnya.
Orang tua dengan gaya pola asuh ini kemungkinan mengadopsi gaya pola pengasuhan yang mereka alami saat menjadi anak-anak. Jika mereka dibesarkan dalam keluarga yang penuh dengan ketegasan, mereka mungkin cenderung mengulangi pola tersebut dalam pengasuhan anak-anak mereka.
6. Mengonsumsi obat terlarang.
Penyalahgunaan obat-obatan atau alkohol dapat menghambat kemampuan orang tua untuk memberikan perhatian dan dukungan yang cukup kepada anak-anak mereka.

Orang tua yang mengalami tingkat stress atau tekanan yang tinggi dalam hidup mereka mungkin memiliki keterbatasan waktu dan energi untuk memperhatikan anak-anak mereka dengan baik. Masalah seperti tekanan finansial, pekerjaan yang memakan waktu, atau konflik dalam hubungan dapat membuat perhatian orang tua jauh dari anak-anak mereka.
2. Ketidakstabilan keluarga.
Perubahan di dalam dinamika keluarga seperti, perceraian atau kehilangan salah satu anggota keluarga juga dapat menggangu peran orang tua dan mempengaruhi keterlibatan mereka dalam kehidupan anak-anak.
3. Gangguan mental.
Orang tua yang memiliki gangguan mental seperti depresi atau kecemasan, memiliki rasa yang sulit untuk mengurus dirinya sendiri sehingga mereka kurang perduli terhadap kebutuhan anak-anak mereka.
4. Kurangnya keterampilan orang tua.
Beberapa orang tua mungkin masih ada yang kurang memiliki keterampilan atau pengetahuan yang cukup tentang bagaimana cara mendidik anak dengan baik. Pada akhirnya mereka merasa kewalahan atau merasa tidak yakin dengan apa yang mereka lakukan.
5. Gaya pengasuhan generasi sebelumnya.
Orang tua dengan gaya pola asuh ini kemungkinan mengadopsi gaya pola pengasuhan yang mereka alami saat menjadi anak-anak. Jika mereka dibesarkan dalam keluarga yang penuh dengan ketegasan, mereka mungkin cenderung mengulangi pola tersebut dalam pengasuhan anak-anak mereka.
6. Mengonsumsi obat terlarang.
Penyalahgunaan obat-obatan atau alkohol dapat menghambat kemampuan orang tua untuk memberikan perhatian dan dukungan yang cukup kepada anak-anak mereka.
Dampak Uninvolved Parenting Bagi Anak
Uninvolved parenting memiliki dampak yang signifikan pada anak-anak, dampaknya dapat berlangsung hingga anak-anak dewasa. Berikut adalah beberapa dampak yang mungkin dapat terjadi :
Uninvolved parenting memiliki dampak yang signifikan pada anak-anak, dampaknya dapat berlangsung hingga anak-anak dewasa. Berikut adalah beberapa dampak yang mungkin dapat terjadi :
1. Masalah emosional.
Anak-anak yang dibesarkan oleh orang tua yang kurang perhatian dan tidak terlibat dalam perkembangan anak cenderung mengalami masalah emosional seperti, depresi, kecemasan, dan perasaan kesepian.
2. Keterlambatan perkembangan sosial.
Anak-anak yang dibesarkan dengan pola asuh ini kemungkinan mengalami kurangnya interaksi dan dorongan sosial sehingga dapat menghambat kesulitan perkembangan sosial anak.
3. Masalah akademik.
Kurangnya dukungan dalam pengawasan dan motivasi dapat berdampak negatif pada prestasi akademik anak-anak.
4. Kurangnya keterampilan hidup.
Anak-anak yang dibesarkan dengan pola asuh seperti ini cenderung kurang tidak diajari keterampilan dasar seperti pengelolaan emosi dengan baik, pengambilan keputusan, dan keterampilan sosial.
Penting untuk diingat bahwa setiap anak memiliki keunikannya masing-masing dan dampak dari Uninvolved Parenting juga dapat bervariasi. Dalam banyak kasus, dukungan eskternal seperti konseling, pendidikan orang tua, dan dukungan profesional dapat membantu mengurangi dampak negatif serta dapat membimbing orang tua menuju pola pengasuhan yang lebih baik lagi.
Anak-anak yang dibesarkan oleh orang tua yang kurang perhatian dan tidak terlibat dalam perkembangan anak cenderung mengalami masalah emosional seperti, depresi, kecemasan, dan perasaan kesepian.
2. Keterlambatan perkembangan sosial.
Anak-anak yang dibesarkan dengan pola asuh ini kemungkinan mengalami kurangnya interaksi dan dorongan sosial sehingga dapat menghambat kesulitan perkembangan sosial anak.
3. Masalah akademik.
Kurangnya dukungan dalam pengawasan dan motivasi dapat berdampak negatif pada prestasi akademik anak-anak.
4. Kurangnya keterampilan hidup.
Anak-anak yang dibesarkan dengan pola asuh seperti ini cenderung kurang tidak diajari keterampilan dasar seperti pengelolaan emosi dengan baik, pengambilan keputusan, dan keterampilan sosial.
Penting untuk diingat bahwa setiap anak memiliki keunikannya masing-masing dan dampak dari Uninvolved Parenting juga dapat bervariasi. Dalam banyak kasus, dukungan eskternal seperti konseling, pendidikan orang tua, dan dukungan profesional dapat membantu mengurangi dampak negatif serta dapat membimbing orang tua menuju pola pengasuhan yang lebih baik lagi.
Komentar
Posting Komentar