Mengapa Membaca Label Gula Menjadi Penting di Era Konsumsi Serba Praktis?
Bestie, apakah kalian setuju kalau di Era Modern saat ini minuman manis menjadi bagian dari gaya hidup yang sulit dipisahkan? Tanpa kita sadari di dalam banyak kesempatan, minuman ini hadir sebagai pelengkap aktivitas sehari-hari kita loh. Mulai dari kopi di pagi hari, sampai dengan minuman bersoda pelengkap makan siang. Namun, lagi dan lagi kenikmatan yang kita rasakan itu, berisiko pada kesehatan serius di antaranya seperti obesitas dan diabetes. Mengingat semakin tingginya prevalensi kedua penyakit ini, pengetahuan tentang membaca label gula pada produk menjadi semakin krusial.
Melihat kasus obesitas dan diabetes yang terus meningkat secara global, termasuk di Indonesia menjadikan tersangka konsumsi gula berlebih merupakan salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap masalah ini. Tanpa kita sadari gula tambahan terutama yang ada dalam bentuk minuman dapat dengan mudah meningkatkan asupan kalori harian dalam tubuh loh. Minuman yang terasa menyegarkan dan tidak mengenyangkan ini justru menyumbang kalori yang signifikan, yang mana jika dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan penumpukan lemak dalam tubuh.
Bestie, untuk itu jangan sepelekan obesitas dan diabetes ya. Karena, kedua penyakit ini memiliki dampak jangka panjang yang serius terhadap kesehatan kita. Beberapa di antaranya adalah peningkatan risiko penyakit jantung, hipertensi, hingga komplikasi pada organ tubuh lainnya. Wah, bahaya sekali ya! Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk lebih cermat dalam memilih minuman yang akan kita dan keluarga konsumsi sehari-hari.
Pict Source: Kompas LifeStyle
Terdapat langkah awal yang dapat dilakukan agar kita bisa meminimalisir terjadinya obesitas dan juga diabetes, yaitu selalu membaca dengan teliti label gula pada setiap produk makanan atau minuman. Sederhana, namun hal ini cukup efektif dalam mengendalikan asupan gula harian kita. Namun, sayangnya banyak orang yang masih mengabaikan informasi penting ini. Padahal label nutrisi pada kemasan makanan dan minuman dapat memberikan informasi yang jelas mengenai kandungan gula yang dapat membantu kita untuk membuat keputusan yang lebih sehat. Dengan memahami berapa banyak kandungan gula yang terkandung dalam suatu produk, kita dapat mengatur konsumsi gula harian sesuai dengan rekomendasi kesehatan.
Pict Source: Indonesia Baik
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), asupan gula tambahan tidak boleh melebihi 10% dari total kalori harian, yang mana setara dengan sekitar 50 gram atau 12 sendok teh gula dalam per hari untuk orang dewasa. Sebagai contoh, satu botol minuman ringan bisa mengandung lebih dari 40 gram gula, hampir mencapai batas maksimal yang direkomendasikan untuk sehari penuh. Oleh karena itu, dengan memahami informasi pada label, kita dapat membuat keputusan yang lebih sehat dan menghindari konsumsi gula berlebih. Membaca label gula, bukan hanya tentang mengurangi risiko obesitas dan diabetes loh bestie, tetapi juga tentang cara menjaga kesehatan secara keseluruhan. Selain itu, kebiasaan ini juga dapat berdampak positif bagi kesehatan mental, karena menghindari konsumsi gula berlebih dapat membantu mencegah perubahan mood yang drastis akibat lonjakan dan penurunan gula darah. Lalu, sebetulnya bagaimana sih membaca label gula pada kemasan minuman dan makanan?
1. Cari Informasi “Sugars” atau “Gula”
Pada label nutrisi carilah bagian yang mencantumkan “Sugars” atau “Gula”. biasanya keterangan ini terletak di bawah informasi “Total Carbohydrate” atau “Karbohidrat Total”. Dalam informasi tersebut, angka yang tercantum menunjukkan jumlah gula dalam satu porsi produk, biasanya dalam satuan gram
2. Perhatikan Ukuran Porsi
Informasi nutrisi pada label biasanya berdasarkan satu porsi, bukan seluruh kemasan. Periksa “Serving Size” atau “Ukuran Porsi” untuk memastikan berapa banyak yang sebenarnya kita konsumsi. Misalnya, jika ukuran porsi adalah setengah botol, tetapi kamu meminum seluruh botol, maka kamu perlu mengalikan jumlah gula yang tertera dengan dua
3. Perhatikan Jenis Gula
Lihatlah daftar bahan atau "Ingredients". Gula dapat hadir dalam berbagai bentuk seperti sukrosa, glukosa, fruktosa, sirup jagung tinggi fruktosa, madu, agave, atau molase. Perhatikan bahwa bahan yang terdaftar lebih awal pada daftar menunjukkan bahwa bahan tersebut terkandung dalam jumlah yang lebih banyak. Jadi, jika gula atau salah satu variannya tercantum di awal, kemungkinan besar produk tersebut memiliki kandungan gula yang tinggi
4. Identifikasi Gula Tambahan
Beberapa label akan mencantumkan "Added Sugars" atau "Gula Tambahan", yang menunjukkan jumlah gula yang ditambahkan selama proses produksi, selain gula alami yang mungkin sudah ada dalam produk
5. Hitung Jumlah Sendok Teh Gula
Untuk memudahkan, kamu bisa mengonversi gram gula menjadi sendok teh. Satu sendok teh gula setara dengan sekitar 4 gram gula. Misalnya, jika sebuah minuman mengandung 20 gram gula, itu setara dengan 5 sendok teh gula
6. Bandingan dengan Rekomendasi Harian
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar asupan gula tambahan tidak lebih dari 10% dari total kalori harian, yang setara dengan sekitar 50 gram atau 12 sendok teh gula per hari untuk orang dewasa. Jika sebuah produk mengandung banyak gula, pertimbangkan untuk mengurangi konsumsi produk lain yang mengandung gula pada hari tersebut
7.Perhatikan Label “No Added Sugar”
Produk dengan label "No Added Sugar" berarti tidak ada gula tambahan selama proses produksi, tetapi mungkin masih mengandung gula alami dari bahan-bahan seperti buah-buahan atau susu
8. Waspada terhadap Produk yang Tersembunyi
Produk seperti saus, salad dressing, yogurt berperisa, dan roti sering mengandung gula yang tersembunyi. Selalu baca label, bahkan pada produk yang tampaknya tidak manis
Menerapkan kebiasaan membaca label gula juga berarti kita sadar akan apa yang kita konsumsi, sehingga dapat membuat pilihan yang lebih bijak untuk diri sendiri dan keluarga. Ini penting terutama bagi orang tua yang ingin membentuk kebiasaan makanan sehat pada anak-anak mereka. Mengingat anak-anak sangat rentan terhadap pengaruh makanan dan minuman manis yang dapat merusak kesehatan di kemudian hari. Mari mulai membiasakan diri membaca label gula setiap kali kita hendak membeli makanan maupun minuman, untuk menjaga kesehatan diri dan keluarga di tengah gaya hidup modern yang serba cepat dan praktis.
Sumber:
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/obesity-and-overweight
https://diabetesatlas.org/
https://nutritionsource.hsph.harvard.edu/healthy-drinks/sugary-drinks/
Komentar
Posting Komentar