Protein Hewani VS Protein Nabati. Mana Yang Lebih Baik?


Halo, Moms! Apakah Anda sudah tahu tentang protein? Protein adalah zat gizi yang sangat penting untuk tubuh kita. Protein membantu membangun dan memperbaiki sel-sel tubuh, menjaga sistem kekebalan tubuh, dan memberikan energi. Tapi, apakah semua protein itu sama? Ternyata tidak, lho. Ada dua jenis protein yang bisa kita konsumsi, yaitu protein hewani dan protein nabati. Apa sih bedanya? Dan mana yang lebih baik untuk keluarga kita? Yuk, simak artikel ini sampai habis!

Protein hewani adalah protein yang berasal dari hewan, seperti daging, ikan, telur, susu, dan keju. Protein nabati adalah protein yang berasal dari tumbuhan, seperti kacang-kacangan, biji-bijian, sayur-sayuran, dan buah-buahan. Kedua jenis protein ini memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Berikut penjelasannya.

Kelebihan protein hewani:

  • Mengandung asam amino esensial yang lengkap dan tinggi. Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak bisa diproduksi oleh tubuh, sehingga harus didapatkan dari makanan. Asam amino esensial sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh, terutama anak-anak.
  • Mengandung vitamin dan mineral yang lebih banyak dan mudah diserap oleh tubuh. Beberapa contohnya adalah vitamin B12, vitamin D, zat besi heme, zink, dan DHA (asam lemak omega-3). Vitamin dan mineral ini berperan dalam berbagai fungsi tubuh, seperti pembentukan darah, kesehatan tulang, otak, dan mata.

Kekurangan protein hewani:

  • Mengandung kolesterol dan lemak jenuh yang tinggi. Kolesterol dan lemak jenuh dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, diabetes, dan kanker jika dikonsumsi berlebihan. Oleh karena itu, pilihlah sumber protein hewani yang rendah lemak, seperti daging tanpa lemak, ikan putih, ayam tanpa kulit, susu rendah lemak, dan yogurt.
  • Harga lebih mahal dibandingkan protein nabati. Sumber protein hewani biasanya membutuhkan biaya produksi yang lebih tinggi daripada sumber protein nabati. Selain itu, sumber protein hewani juga lebih rentan terhadap pencemaran mikroba dan bahan kimia.

Kelebihan protein nabati:

  • Tidak mengandung kolesterol dan lemak jenuh. Protein nabati dapat membantu menurunkan kadar kolesterol darah dan tekanan darah. Selain itu, protein nabati juga dapat memberikan rasa kenyang yang lebih lama karena mengandung serat pangan.
  • Harga lebih murah dibandingkan protein hewani. Protein nabati mudah didapatkan di pasar atau toko-toko terdekat. Beberapa contoh sumber protein nabati yang murah dan mudah diolah adalah tahu, tempe, kacang-kacangan, dan edamame.
  • Mengandung zat gizi dan senyawa fitokimia lainnya yang bermanfaat bagi kesehatan. Protein nabati mengandung vitamin, mineral, antioksidan, dan fitoestrogen yang dapat melindungi tubuh dari radikal bebas dan peradangan.

Kekurangan protein nabati:

  • Mengandung asam amino esensial yang tidak lengkap dan rendah. Kebanyakan sumber protein nabati tidak mengandung semua jenis asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh. Hanya kedelai yang memiliki kelengkapan asam amino esensial seperti sumber protein hewani. Namun, jumlahnya masih lebih rendah daripada sumber protein hewani.
  • Mengandung zat antinutrisi yang dapat mengganggu penyerapan zat gizi lainnya. Zat antinutrisi adalah senyawa yang dapat mengikat atau menghambat penyerapan zat gizi dalam usus. Beberapa contoh zat antinutrisi adalah fitat, oksalat, tanin, goitrogen, dan lektin. Zat antinutrisi ini banyak ditemukan pada kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayur-sayuran. Untuk mengurangi kandungan zat antinutrisi, Anda bisa merendam, merebus, atau menggoreng bahan pangan tersebut sebelum dikonsumsi.

Nah, itu dia perbedaan, kelebihan, dan kekurangan protein hewani dan protein nabati. Jadi, mana yang lebih baik untuk keluarga kita? Jawabannya adalah keduanya. Kita tidak perlu memilih salah satu jenis protein saja, tetapi mengombinasikan keduanya dalam menu sehari-hari. Dengan begitu, kita bisa mendapatkan manfaat dari kedua jenis protein tersebut. Yang penting adalah mengatur porsi dan variasinya sesuai dengan kebutuhan tubuh kita.

Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda. Jangan lupa untuk selalu menjaga pola makan sehat dan seimbang untuk keluarga Anda. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Komentar

Postingan Populer