Gen Z Terjebak Doom Spending! Berikut 5 Cara Cerdas Selamatkan Keuangan dan Gaya Hidup Sehat Kamu
Dikutip dari CNN Indonesia - Doom spending sendiri merupakan aktivitas membelanjakan uang untuk menghilangkan stres di tengah kekhawatiran atas kondisi ekonomi yang tidak pasti dan kondisi hubungan internasional yang tidak stabil. Selain itu, istilah lain yang menggambarkan fenomena ini adalah belanja impulsif yang sering kali dipicu oleh emosi negatif, seperti stres, kebosanan, atau kecemasan. Belanja yang dilakukan seseorang untuk mengalihkan pikiran atau mencari pelarian dari masalah. Namun, siapa sangka bahwa kebiasaan ini dapat memengaruhi aspek lain dalam hidup, seperti keseimbangan gaya hidup sehat.
Kebiasaan doom spending bisa memperparah masalah finansial yang pada akhirnya berujung pada masalah kesehatan mental, seperti gangguan tidur atau kecemasan berlebihan tentang masa depan keuangan mereka. Ketidakmampuan untuk mengontrol pengeluaran dan merasa "ketagihan" untuk belanja dapat menciptakan siklus yang sulit diputuskan. Meskipun godaan belanja impulsif sulit dihindari, ada beberapa cara yang bisa diambil oleh kamu para Gen Z untuk mengelola pengeluaran mereka sekaligus tetap menjaga kesehatan:
1. Tetapkan Anggaran Belanja
Salah satu cara untuk menjaga keseimbangan antara pengeluaran dan kesehatan adalah dengan membuat anggaran yang realistis. Kamu dapat membuat perencanaan anggaran bulanan, termasuk alokasi khusus untuk kesehatan seperti pembelian makanan sehat, keanggotaan gym, atau bahkan sesi konsultasi dengan psikolog jika diperlukan. Menetapkan batas belanja untuk kebutuhan sekunder juga bisa membantu menekan dorongan impulsif.
2. Sadari Pemicu Emosional
Doom spending sering kali dipicu oleh kondisi emosional yang tidak stabil. Mengenali kapan dan mengapa dorongan untuk berbelanja muncul bisa menjadi langkah awal untuk mengontrolnya. Misalnya, saat merasa stres atau cemas, kamu dapat mencoba mengganti dorongan belanja dengan aktivitas yang lebih sehat, seperti meditasi, berjalan-jalan di alam, atau melakukan hobi yang menyenangkan.
3. Prioritaskan Pengalaman daripada Barang
Kamu bisa mulai memprioritaskan pengalaman yang mendukung kesehatan mental dan fisik daripada membeli barang-barang yang sifatnya sementara. Menghabiskan uang untuk aktivitas seperti olahraga bersama teman, mengikuti kelas kebugaran, atau berlibur ke tempat yang mendukung kesehatan mental dapat memberikan kepuasan yang lebih tahan lama dibandingkan belanja impulsif.
4. Pantau Pengeluaran dengan Aplikasi
Teknologi bisa dimanfaatkan untuk hal positif. Ada banyak aplikasi keuangan yang membantu kamu memantau pengeluaran mereka, sehingga mereka bisa lebih waspada terhadap kebiasaan belanja yang tidak sehat. Aplikasi ini juga bisa memberikan peringatan jika anggaran telah melebihi batas yang ditentukan, membantu mereka lebih disiplin dalam pengelolaan keuangan.
5. Keseimbangan dalam Gaya Hidup
Hidup sehat bukan hanya soal makan dengan benar atau rutin berolahraga, tetapi juga menjaga keseimbangan secara keseluruhan, termasuk dalam keuangan. Kamu perlu memahami bahwa kesejahteraan fisik dan mental terkait erat dengan stabilitas keuangan. Dengan mengelola keuangan secara bijak, mereka bisa mengurangi stres, yang pada akhirnya juga berdampak positif pada kesehatan secara keseluruhan.
Doom spending memang bisa menjadi tantangan besar bagi Gen Z, terutama dalam menjaga keseimbangan antara keuangan dan gaya hidup sehat. Namun, dengan langkah-langkah seperti mengelola anggaran, memahami pemicu emosional, dan memprioritaskan kesehatan fisik serta mental, generasi ini dapat mengatasi godaan belanja impulsif. Penting bagi mereka untuk menyadari bahwa kesejahteraan yang sesungguhnya tidak hanya bergantung pada apa yang dibeli, tetapi pada bagaimana mereka menjaga kesehatan dan keuangan secara bijak dan berkelanjutan.
Komentar
Posting Komentar