Hati-Hati Terjebak di Sedentary Lifestyle!
Freepik.com
Mungkin belum banyak orang yang familiar dengan istilah Sedentary Lifestyle, tetapi siapa yang menyangka kalau banyak orang yang sudah terjebak dalam istilah ini? Di zaman yang saat ini sudah cukup modern banyak sekali aktivitas-aktivitas fisik yang bisa dilakukan dari jarak jauh seperti, bekerja dengan sistem WFH (Work From Home), kuliah online, belanja online, bahkan saat hari libur tiba tak jarang dari kita lebih memilih menghabiskan waktu di rumah untuk scrolling sosial media. Walau kelihatannya kegiatan ini cukup nyaman dan tidak menimbulkan kelelahan yang berlebih, tetapi sebenarnya jika dilakukan secara terus menerus atau bahkan sampai membuat kita menjadi nyaman dan “malas” bergerak, tentunya hal ini bisa dikategorikan sebagai gaya hidup yang tidak sehat, loh!
Nyaman sih, tapi bahaya bagi kesehatan
Yap, Sedentary Lifestyle atau bahasa masa kininya adalah mager alias malas gerak. Dikutip dari alodokter.com Sedentary Lifestyle merupakan gaya hidup yang kurang aktif bergerak atau melakukan aktivitas fisik. Sedentary Lifestyle digolongkan sebagai gaya hidup yang tidak sehat karena tentunya malas bergerak atau melakukan aktivitas fisik dapat mengundang banyak penyakit bagi kesehatan. Yuk, kita cek tanda-tanda terjebak dalam zona nyaman Sedentary Lifestyle!
1. Menghabiskan sebagian besar waktu duduk
2. Mudah lelah meski tidak beraktivitas berat
3. Merasa enggan untuk bergerak, dan sebagainya
Kesehatan yang dipertaruhkan
Walau terlihat nyaman, sebetulnya tidak semua yang kita anggap nyaman itu adalah aman. Menurut beberapa penelitian, Sedentary Lifestyle dapat meningkatkan beberapa risiko penyakit serius sampai dengan berisiko menyebabkan postur tubuh yang buruk dan masalah penyakit otot, berikut merupakan beberapa jenis penyakit yang ditimbulkan dari Sedentary Lifestyle:
1. Menurunkan imunitas tubuh
Orang yang telah terjebak dalam Sedentary Lifestyle kemungkinan besar akan memiliki imunitas tubuh yang lemah, apalagi jika gaya hidup ini dilakukan dalam jangka waktu yang lama. Berdasarkan yang dikutip dari alodokter.com penelitian yang menunjukkan bahwa tidak aktif bergerak selama berminggu-minggu dan berbulan-bulan dapat menyebabkan sistem imunitas tubuh menurun. Hal ini yang menyebabkan orang yang kurang aktif bergerak rentan untuk terkena infeksi dan penyakit.
2. Meningkatkan penyakit obesitas
Sedentary Lifestyle memang cenderung kurang aktif dalam bergerak, sehingga jumlah kalori yang dibakar oleh tubuh pun sedikit. Lemak yang ada di dalam tubuh yang menumpuk menyebabkan mudahnya peningkatan berat badan, hal inilah yang dapat memicu terjadinya obesitas.
3. Meningkatkan penyakit kardiovaskular
Selain obesitas adapun penyakit serius yang disebabkan oleh Sedentary Lifestyle yaitu Kardiovaskular. Kardiovaskular merupakan penyakit yang terjadi karena adanya gangguan pada jantung dan pembuluh darah. Penyakit ini erat kaitannya dengan Sedentary Lifestyle dikarenakan kurangnya aktivitas fisik yang dapat mempengaruhi berbagai aspek kesehatan tubuh, khususnya fungsi jantung dan pembuluh darah. Contoh yang ditimbulkan dari penyakit ini seperti stroke, darah tinggi, dan sebagainya.

Freepik.com
3. Kurangnya aktivasi otot
Dikenal dengan malas bergerak, Sedentary Lifestyle tentunya dapat menjadi penyebab penyakit pada otot. Duduk yang terlalu lama atau jarang bergerak menyebabkan otot-otot tubuh, terutama otot punggung, perut dan kaki, menjadi kurang terstimulasi. Pada akhirnya, massa otot yang menurun (atrofi) yang melemahkan kemampuan tubuh untuk menopang berat badan dan menjaga postur tubuh.
4. Meningkatkan risiko depresi dan kecemasan
Ternyata selain dari beberapa penyakit di atas, orang yang terjebak dalam Sedentary Lifestyle juga berisiko mengalami penyakit mental, loh! hal ini disebabkan karena aktivitas fisik sebetulnya membantu tubuh kita dalam melepaskan hormon endorfin (hormon kebahagiaan). Sedangkan orang dengan gaya hidup Sedentary Lifestyle sebetulnya secara tidak sadar mereka membatasi pelepasan hormon tersebut. Sehingga dapat meningkatkan risiko gangguan suasana hati seperti depresi dan kecemasan.
Langkah kecil, menjadi solusi penting
Memang meninggalkan zona nyaman adalah hal yang tidak mudah dilakukan. Tetapi, kita harus sadar akan kehidupan kita di masa depan, bukan? Lawan rasa malas gerak kamu dan mulai lakukan langkah kecil seperti melakukan peregangan setiap 30 menit sekali, jalan santai, jogging, yoga, dan olahraga ringan lainnya. Selain olahraga ringan, kamu juga perlu memperbanyak interaksi sosial untuk meningkatkan kesehatan fisik sekaligus mental. Terkahir, kamu juga perlu mengelola waktu penggunaan gadget untuk mengurangi kecenderungan gaya hidup pasif.
Nyaman sih, tapi bahaya bagi kesehatan
Yap, Sedentary Lifestyle atau bahasa masa kininya adalah mager alias malas gerak. Dikutip dari alodokter.com Sedentary Lifestyle merupakan gaya hidup yang kurang aktif bergerak atau melakukan aktivitas fisik. Sedentary Lifestyle digolongkan sebagai gaya hidup yang tidak sehat karena tentunya malas bergerak atau melakukan aktivitas fisik dapat mengundang banyak penyakit bagi kesehatan. Yuk, kita cek tanda-tanda terjebak dalam zona nyaman Sedentary Lifestyle!
1. Menghabiskan sebagian besar waktu duduk
2. Mudah lelah meski tidak beraktivitas berat
3. Merasa enggan untuk bergerak, dan sebagainya
Kesehatan yang dipertaruhkan
Walau terlihat nyaman, sebetulnya tidak semua yang kita anggap nyaman itu adalah aman. Menurut beberapa penelitian, Sedentary Lifestyle dapat meningkatkan beberapa risiko penyakit serius sampai dengan berisiko menyebabkan postur tubuh yang buruk dan masalah penyakit otot, berikut merupakan beberapa jenis penyakit yang ditimbulkan dari Sedentary Lifestyle:
1. Menurunkan imunitas tubuh
Orang yang telah terjebak dalam Sedentary Lifestyle kemungkinan besar akan memiliki imunitas tubuh yang lemah, apalagi jika gaya hidup ini dilakukan dalam jangka waktu yang lama. Berdasarkan yang dikutip dari alodokter.com penelitian yang menunjukkan bahwa tidak aktif bergerak selama berminggu-minggu dan berbulan-bulan dapat menyebabkan sistem imunitas tubuh menurun. Hal ini yang menyebabkan orang yang kurang aktif bergerak rentan untuk terkena infeksi dan penyakit.
2. Meningkatkan penyakit obesitas
Sedentary Lifestyle memang cenderung kurang aktif dalam bergerak, sehingga jumlah kalori yang dibakar oleh tubuh pun sedikit. Lemak yang ada di dalam tubuh yang menumpuk menyebabkan mudahnya peningkatan berat badan, hal inilah yang dapat memicu terjadinya obesitas.
3. Meningkatkan penyakit kardiovaskular
Selain obesitas adapun penyakit serius yang disebabkan oleh Sedentary Lifestyle yaitu Kardiovaskular. Kardiovaskular merupakan penyakit yang terjadi karena adanya gangguan pada jantung dan pembuluh darah. Penyakit ini erat kaitannya dengan Sedentary Lifestyle dikarenakan kurangnya aktivitas fisik yang dapat mempengaruhi berbagai aspek kesehatan tubuh, khususnya fungsi jantung dan pembuluh darah. Contoh yang ditimbulkan dari penyakit ini seperti stroke, darah tinggi, dan sebagainya.
Freepik.com
3. Kurangnya aktivasi otot
Dikenal dengan malas bergerak, Sedentary Lifestyle tentunya dapat menjadi penyebab penyakit pada otot. Duduk yang terlalu lama atau jarang bergerak menyebabkan otot-otot tubuh, terutama otot punggung, perut dan kaki, menjadi kurang terstimulasi. Pada akhirnya, massa otot yang menurun (atrofi) yang melemahkan kemampuan tubuh untuk menopang berat badan dan menjaga postur tubuh.
4. Meningkatkan risiko depresi dan kecemasan
Ternyata selain dari beberapa penyakit di atas, orang yang terjebak dalam Sedentary Lifestyle juga berisiko mengalami penyakit mental, loh! hal ini disebabkan karena aktivitas fisik sebetulnya membantu tubuh kita dalam melepaskan hormon endorfin (hormon kebahagiaan). Sedangkan orang dengan gaya hidup Sedentary Lifestyle sebetulnya secara tidak sadar mereka membatasi pelepasan hormon tersebut. Sehingga dapat meningkatkan risiko gangguan suasana hati seperti depresi dan kecemasan.
Langkah kecil, menjadi solusi penting
Memang meninggalkan zona nyaman adalah hal yang tidak mudah dilakukan. Tetapi, kita harus sadar akan kehidupan kita di masa depan, bukan? Lawan rasa malas gerak kamu dan mulai lakukan langkah kecil seperti melakukan peregangan setiap 30 menit sekali, jalan santai, jogging, yoga, dan olahraga ringan lainnya. Selain olahraga ringan, kamu juga perlu memperbanyak interaksi sosial untuk meningkatkan kesehatan fisik sekaligus mental. Terkahir, kamu juga perlu mengelola waktu penggunaan gadget untuk mengurangi kecenderungan gaya hidup pasif.
Pada akhirnya, memiliki tubuh yang sehat, bugar, dan bebas dari gangguan penyakit adalah harapan bagi semua orang. Untuk itu, yuk mulai bergerak mulai dari sekarang! Kita harus sadari bahwa, langkah kecil yang konsisten akan membawa perubahan besar dalam hidup kita.
Komentar
Posting Komentar