Bukan Hanya Sekedar Makanan! Ini Cerita Kue Keranjang dan Makanan Tradisi Imlek Lainnya yang Perlu Kita Ketahui
Freepik.com
Selamat Tahun Ular Kayu!
Tahun Baru Imlek atau Chūn Jié merupakan perayaan tradisional Tionghoa yang dipenuhi dengan segala harapan dan juga doa. Tahun 2025, ini, kalender Imlek mamasuki Tahun Ular Kayu yang dimulai pada tanggal 29 Januari 2025. Perlu kita ketahui, dalam budaya Tionghoa, Ular memiliki lambang kebijaksanaan, refleksi, dan transformasi. Dalam kata lain, ular mengajarkan kita untuk selalu berhati-hati dalam bertindak, merenungkan diri sendiri, dan berani untuk berubah menjadi lebih baik di kemudian hari. Sedangkan, elemen kayu menambahkan makna kreativitas, pertumbuhan serta stabilitas. Kombinasi keduanya dipercaya akan memberikan energi yang positif untuk dapat menghadapi tantangan baru dengan tenang dan bijak.
Biasanya, menjelang Imlek masyarakat Tionghoa akan mempersiapkan diri seperti menghias rumah mereka dengan warna merah dan mengadakan acara keluarga. Salah satu tradisi yang tidak boleh terlewatkan adalah mempersiapkan makanan khas Imlek, karena makanan khas biasanya memiliki simbolis tersendiri dalam setiap perayaan. Makanan saat Imlek bukan hanya sekedar hidangan saja, tetapi juga memiliki dan juga dipercaya akan membawa makna mendalam, seperti keberuntungan, kemakmuran, dan juga harmoni. Yuk, kita kenali makanan khas Imlek beserta cerita di baliknya!
1. Kue Keranjang (Nian Gao, 年糕)
Siapa yang tidak kenal dengan kue manis dengan tekstur lengket ini? Nian Gao secara harfiah berarti “Kue tahun”. Hidangan ini wajib ada saat Imlek tiba, karena kue ini memiliki filosofi yang mendalam. Teksturnya yang lengket melambangkan eratnya hubungan keluarga, sementara rasa manisnya merupakan doa untuk kebahagiaan sepanjang tahun.
Menurut legenda, dahulu kue keranjang dibuat untuk “menyenangkan” Dewa Dapur, sehingga ia akan memberikan laporan baik kepada Kaisar Langit tentang keluarga tersebut. Kini, kue keranjang dapat dinikmati dengan berbagai cara seperti dikukus digoreng dengan telur, atau disantap langsung.
2. Mie Panjang Umur (Chang Shou Mian, 长寿面)
Bukan mie biasa! Hidangan ini menjadi salah satu hidangan tradisi masyarakat Tionghoa saat Imlek. Chang Shou Mian merupakan mie panjang umur yang dipercaya bahwa semakin panjang mie tersebut, semakin panjang pula usia seseorang. Oleh karena itu, biasanya mie ini akan dimakan tanpa dipotong dari ujung ke ujung. Mie panjang umur ini dinikmati dengan cara dipadukan dengan kuah atau tumisan-tumisan yang membuatnya semakin nikmat.
1. Kue Keranjang (Nian Gao, 年糕)
Siapa yang tidak kenal dengan kue manis dengan tekstur lengket ini? Nian Gao secara harfiah berarti “Kue tahun”. Hidangan ini wajib ada saat Imlek tiba, karena kue ini memiliki filosofi yang mendalam. Teksturnya yang lengket melambangkan eratnya hubungan keluarga, sementara rasa manisnya merupakan doa untuk kebahagiaan sepanjang tahun.
Menurut legenda, dahulu kue keranjang dibuat untuk “menyenangkan” Dewa Dapur, sehingga ia akan memberikan laporan baik kepada Kaisar Langit tentang keluarga tersebut. Kini, kue keranjang dapat dinikmati dengan berbagai cara seperti dikukus digoreng dengan telur, atau disantap langsung.
2. Mie Panjang Umur (Chang Shou Mian, 长寿面)
Bukan mie biasa! Hidangan ini menjadi salah satu hidangan tradisi masyarakat Tionghoa saat Imlek. Chang Shou Mian merupakan mie panjang umur yang dipercaya bahwa semakin panjang mie tersebut, semakin panjang pula usia seseorang. Oleh karena itu, biasanya mie ini akan dimakan tanpa dipotong dari ujung ke ujung. Mie panjang umur ini dinikmati dengan cara dipadukan dengan kuah atau tumisan-tumisan yang membuatnya semakin nikmat.
Freepik.com
3. Dumpling (Jiao Zi, 饺子)
Hidangan khas Imlek yang satu ini mungkin sudah cukup familiar untuk sebagian orang dan Jiao Zi juga merupakan hidangan paling populer saat Imlek. Yap! Jiao Zi atau dampling merupakan makanan khas Imlek yang memiliki simbol kekayaan karena bentuknya menyerupai batangan emas kuno. Isian dari dumpling atau Jiao Zi beragam mulai dari daging, sayuran, ataupun udang, yang mana semuanya memiliki makna keberuntungan yang berbeda. Dalam beberapa tradisi, nantinya pihak keluarga akan menyembunyikan koin di dalam dumpling. Bagi siapapun yang menemukannya dipercaya akan mendapat keberuntungan besar sepanjang tahun.
4. Ikan Utuh (Yu, 鱼)
Ikan utuh, atau Yu (鱼), wajib ada di meja makan saat Imlek. “Yu” memiliki bunyi yang sama dengan kata “Kelimpahan” (鱼), sehingga menyajikan ikan utuh dipercaya membawa rezeki yang tak ada habisnya. Menurut salah satu sumber, ikan utuh yang dihidangkan saat perayaan Imlek bukan ikan sembarangan. Ada berbagai “aturan” yang harus diikuti ketika menyajikan olahan ikan. Karena sejatinya, makanan Imlek memiliki filosofi mendalam.
Fakta Unik Hidangan Ikan Utuh Saat Imlek
Ikan biasanya dihidangkan utuh sebagai lambang kebersamaan dan harmoni dalam keluarga. Masyarakat Tionghoa percaya bahwa, hidangan ikan utuh akan membawa keuntungan sepanjang tahunnya. Oleh karena itu, diperlukan cara pengolahan dan tata cara menyantap ikan tersebut.
Setiap hidangan yang disajikan tidak hanya menggugah selera, tetapi juga dipercaya membawa pesan mendalam tentang harapan, kebersamaan, dan keberuntungan. Tahun Ular Kayu 2025 ini, mari kita rayakan dengan hidangan penuh makna sambil menjalin kehangatan bersama keluarga dan orang-orang tercinta, Gōng Xǐ Fā Cái! 🎉
Komentar
Posting Komentar